Intrinsic Motivation for Great Achievement
Oleh: Made Sudaryani
Memandang sekitar kita begitu banyak didapati orang-orang yang sangat sukses dan orang-orang yang kurang sukses atau mungkin kurang beruntung dalam hidupnya, memang seringkali kita mengatakan orang-orang yang kurang sukses dan hidupnya pas-pasan itu kurang beruntung.. benarkah kurang beruntung? Bisa ya bisa juga tidak, karena seringkali itu hanya pemberian istilah untuk memperhalus pengungkapan.
Melihat si sukses, kita akan bertanya kenapa mereka bisa sukses? Dalam banyangan kita karena punya koneksi, memang sudah terlahir dari keluarga tertentu, beruntung atau kerja keras. Hal-hal tersebut yang sering terbersit dalam benak kita melihat si sukses.
Kerja keras (bukan hanya fisik tapi juga mental/psikis), banyak orang yang mengatakan tidak perlu bekerja keras, tapi harus bekerja cerdas? benarkah? Bisa benar bisa juga salah atau setengah benar setengah salah. Dalam pandangan saya kita bisa bekerja cerdas, setelah melalui proses kerja keras. Tidak percaya?? Coba kita ambil ilustrasi seorang karyawan yang baru masuk, apakah dia langsung bisa menemukan cara paling jitu untuk meningkatkan produktivitasnya sebelum memahami semua alur proses di bagiannya?? Saya kira itu merupakan hal yang mustahil.. pastinya dia harus bekerja keras dulu untuk memahami semua proses, menelaah, dan mengkaji korelasi antar alur kerja, sehingga dia bisa mendapatkan suatu cara yang terbaik dalam meningkatkan kinerjanya. Bekerja keras kemudian memikirkan dan mengkaji semuanya untuk menciptakan metode dan teknik yang cerdas.
Ilustrasi lain, seorang pengusaha yang sukses dan saat ini bekerja secara cerdas, perjalanan hidupnya pasti diawali dengan kerja keras, sebut saja satu nama kemudian cari di mesin pencari komputer kita.. bacalah pengalaman hidupnya ya, kerja keras dan kerja keras. Kerja keras terlebih dahulu sebelum menghasilkan sesuatu yang cerdas dan bahkan brilian. Sekelas Einstein dan Thomas Alfa Edison yang jenius saja harus kerja keras sebelum menemukan sesuatu yang brilian, apalagi orang-orang yang memiliki IQ kebanyakan. Kembali lagi kerja keras untuk menghasilkan sesuatu yang cerdas.
Formula keberhasilan adalah kerja keras untuk mendapatkan metode kerja yang cerdas dan menciptakan peluang; peluang tidak otomatis sama dengan sukses, peluang akan sama dengan sukses jika ada faktor kesiapan. Kesiapan dibangun dari kerja keras dan kerja cerdas.. panjang juga ya. Jika kita bertemu peluang dan kita tidak siap maka peluang akan lepas. Sehingga formula wajibnya adalah ciptakan kesiapan diri, ciptakan lagi, ciptakan lagi. Inilah yang sering disebut dengan daya saing.
Kembali ke kerja keras sebagai fondasi dari kesuksesan, apa yang mendorong seseorang bisa bekerja begitu giatnya, begitu kerasnya serta pantang menyerah sedangkan orang yang lain begitu mudahnya kehabisan energi dan menyerah, kuncinya ada di motivasi. Motivasi adalah faktor yang dapat mendorong atau memicu seseorang untuk menghasilkan yang terbaik. Ya.. setiap orang tentu saja mempunyai motivasi dalam hidupnya, tapi yang perlu kita kaji, dari mana motivasi itu berasal? Dari dalam (intrinsic motivation) atau dari luar (extrinsic motivation)? Intrinsic motivation atau motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang akan memberikan impact atau daya dorong yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan extrinsic motivation atau motivasi yang ditimbulkan dari lingkungan sekitar.
Intrinsic motivation atau yang biasa disebut sebagai self motivation mampu memberikan energy lebih sehingga menciptakan suatu ketahanan mental yang luar biasa yang kemudian mendorong ketahanan fisik mengapa, karena energy terbesar yang kita miliki adalah energy yang dihasilkan dari pola pikir dan keyakinan/keteguhan hati. Ini lah yang membangun dan membedakan daya juang antar satu orang dengan yang lain. Self motivation ini yang mampu mendorong seseorang untuk bekerja keras dan menciptakan kerja cerdas untuk menemukan peluang serta memanfaatkan peluang tersebut dalam meraih kesuksesan.
Dalam satu kesempatan, D&D Consulting diminta untuk melakukan kajian terhadap motivasi disuatu institusi, yang mencengangkan adalah sangat sedikit orang-orang yang betul-betul memiliki motivasi internal yang kuat dalam dirinya, umumnya motivasi yang dimiliki oleh individu di institusi tersebut lebih didorong dari faktor eksternal. Ini sangat berisiko, karena jika stimulus motivasi dari luar berkurang maka bisa dipastikan kinerja orang tersebut akan biasa-biasa saja dan bahkan cenderung menurun, berbeda dengan motivasi internal atau self motivation yang lebih long lasting dan mampu memberikan impact yang luar biasa, terlebih jika didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif. Self motivation akan menciptakan kinerja superior. Dan faktanya orang-orang yang memiliki intrinsic motivation memiliki kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan orang-orang yang hanya memiliki extrinsic motivation. Sehingga bagi orang-orang ini tidak pernah ada kata menyerah, bangkit dan terus bangkit untuk meraih kesuksesan.
Untuk itu penting bagi organisasi untuk menggali motivasi yang dimiliki oleh calon karyawan dalam proses seleksi agar bisa didapatkan karyawan-karyawan yang handal sehingga menunjang pencapaian goal organisasi. Untuk karyawan dalam organisasi perlu dipetakan sejauh apa mereka termotivasi dalam bekerja dan faktor apa yang mendorong motivasi tersebut, faktor internal kah atau eksternal? Kenali mereka sehingga kita dapat membuat strategi yang tepat dalam pengelolaan motivasi karyawan dan menerapkannya agar motivasi karyawan selalu terpelihara bahkan meningkat, sehingga berdampak pada pencapaian kinerja yang luar biasa bagi organisasi.